Pernahkah terpikir oleh Anda kenapa keyboard baik di mesin tik atau komputer mempunyai susunan huruf QWERTY? Kita akan kembali sejenak ke masa lalu yaitu sekitar tahun 1860.
Nama QWERTY diambil dari enam huruf pertama yang berada pada barisan paling atas di keyboard. Ini merupakan hasil pekerjaan dari seorang penemu yang bernama C.L Sholes yang membuat prototype pertama dari mesin tik komersial di Milwaukee, Amerika Serikat.
Saat Sholes membuat model pertamanya di tahun 1868, susunan huruf pada keyboard diatur secara alphabet dalam dua baris. Pada saat itu, Milwaukee adalah sebuah kota yang memproduksi kayu. Dan toko-toko peralatan di sana hampir tidak dapat memproduksi sebuah instrument yang benar-benar dapat bekerja akurat. Sehingga tidak diragukan lagi bahwa mesin tik jaman dulu betul-betul lambat. Dan pada saat orang menggunakannya sudah dijamin pasti akan macet dan bentrok. Tapi Sholes dapat memikirkan sebuah cara, yaitu dengan cara mengatur ulang susunan hurufnya.
Mesin tik pertama memiliki hurufnya pada ujung sebuah batang yang disebut "Typebars". Typebar ini bergantung di sebuah lingkaran. Sebuah roller yang memegang keras terletak di atas lingkaran tersebut. Dan pada saat tuts ditekan, typebar akan berayun dan mengenai kertas dari bawah. Jika dua buah typebar letaknya berdekatan di lingkaran, akan timbul bentrokan satu sama lain. Jadi Sholes harus memisahkan dua huruf yang selalu berdekatan pemakaiannya seperti contohnya TH.
Dia melakukan itu dengan menggunakan sebuah studi pasangan huruf yang disiapkan oleh seorang pendidik yang bernama Amos Densmore. Keyboard QWERTY itu sendiri ditentukan oleh hubungan mekanis yang typebars di dalam mesin dan terhadap tuts yang berada di luar mesin. Solusi ini tidak secara total dalam memecahkan masalah, tapi setidak-tidaknya bisa mengurangi.
Sholes dan Densmore kemudian pergi ke Remington yaitu sebuah pabrik manufaktur untuk memproduksi mesin karya mereka secara masal. Di tahun 1874, mesin tik pertama muncul di pasaran. Pada saat muncul pertama kali hampir tidak ada yang mempertanyakan mengenai susunan huruf yang tidak biasa itu.
Jika pada mesin tik yang pertama hanya bisa mencetak huruf besar semua, maka pada mesin tik keluaran berikutnya dapat mencetak huruf besar dan huruf kecil dengan menambahkan tombol Shift. Disebut shift karena sebenarnya tombol itu membuat mesin perpindah (shift) posisi untuk mencetak.
Di tahun-tahun berikutnya mengikuti jejak kesuksesan keyboard Remington, muncul berbagai keyboard alternatif. Salah satunya di tahun 1932, seorang professor yang bernama August Dvorak menciptakan keyboard dengan susunan huruf AOEUIDHTNS. Tapi pada kelanjutannya, keyboard ini gagal menyaingi QWERTY.
Sumber: gambar : akhsa.wordpress.com, artikel: Tabloid PC MILD Edisi 01/05 tanggal 02 Januari 2005
No comments:
Post a Comment