Paus Berdoa di Masjid Biru
Mufti Istanbul Mengatakan Momen itu Lebih dari Sebuah Permintaan Maaf
Istanbul, Jumat - Demi menunjukkan niat yang sungguh-sungguh untuk meminta maaf dan mengupayakan rekonsiliasi, Paus Benediktus XVI berdoa di Masjid Biru pada hari ketiga kunjungannya di Turki, usai bertemu pemimpin Gereja Ortodoks Yunani Bartholomew I, Kamis (30/11).
Didampingi Mufti Istanbul Mustafa Cagrici, Paus menghadap kiblat dan melakukan gerakan layaknya umat Muslim berdoa. Sebelumnya, Cagrici menjelaskan cara-cara dasar umat Muslim dalam berdoa.
"Mari kita menghadap kiblat," katanya, yang kemudian diikuti Paus. Kedua tokoh itu, mengenakan jubah putih panjang, berdiri bersebelahan, dan tidak bergerak selama kurang lebih dua menit. Tangan terlipat di depan perut, dikenal sebagai posisi ketenangan. Paus menutup mata selama beberapa saat.
Selama setengah jam kemudian, Paus Benediktus dengan tekun mendengarkan penjelasan Cagrici tentang Masjid Biru Sultan Ahmad yang dibangun pada awal abad ke-17 itu. Paus mendengar dengan penuh perhatian sambil melontarkan sejumlah pertanyaan. Kemudian, keduanya saling bertukar hadiah. Cagrici menerima mosaik yang bergambar merpati, lambang perdamaian. Paus menerima lukisan kaligrafi Ottoman bertuliskan, "Dalam nama Allah, Sang pemaaf".
Setelah meninggalkan masjid, Paus dengan gembira mengungkapkan, "Kunjungan ini akan membantu kita bersama menemukan makna dan jalan menuju perdamaian demi kemanusiaan," tuturnya.
Tindakan dan bahasa-bahasa dalam kunjungan Paus ke Turki, maupun sambutan tuan rumah, sangat penuh dengan makna.
Kebahagiaan sangat Terasa
Mufti Cagrici mengatakan momen itu sebagai, "Suatu momen yang penuh berarti dan lebih dari sekadar ucapan maaf." Ia mengatakan demikian saat Paus mengunjungi dan berdoa di Masjid Biru. Dikatakan biru karena nuansa warna di dalam tempat ibadah suci itu sarat dengan warna biru.
Beragam sambutan datang dari penduduk Istanbul yang menyaksikan adegan itu melalui tayangan televisi. Mehmet Saglam, siswa setempat mengatakan, "Sikap Paus sangat bagus."
Seorang lain di Istanbul mempertanyakan, "Apakah sikap itu tulus?"
Namun media-media lokal Turki memuji sikap Paus. Dalam berita utamanya kemarin, Turkish Daily News menurunkan judul, "Paus Memenangkan Hati dan Pikiran".
Di halaman depan, harian Aksam ditulis, "Kunjungan yang menakutkan itu diakhiri dengan kejutan indah."
Harian terkemuka Hurriyet menuliskan, "Di Masjid Sultan Ahmad, dia menghadap Mekah dan berdoa seperti Muslim."
Cagrici sendiri kepada saluran televisi NTV, Jumat kemarin, mengatakan, "Sikap Paus sangat terhormat. Paus menyampaikan pesan (positif) kepada umat Muslim, meskipun tidak secara verbal," katanya.
Profesor Beyza Bilgin, teolog dari Universitas Ankara menyatakan, sikap Paus di Masjid Biru membuktikan dia menyesali kata-katanya. "Paus menyadari bahwa dia telah menyakiti umat Muslim dan mencoba untuk menebusnya," katanya.
Mediator Vatikan Kardinal Roger Etchegaray membandingkan kunjungan Paus Benediktus XVI ke Masjid Biru tersebut dengan kunjungan Paus Yohannes Paulus II ke Tembok Ratapan di Jerusalem.
"Kemarin, Paus telah melakukan kepada umat Muslim apa yang dilakukan Paus Yohannes Paulus II kepada umat Yahudi," katanya. Namun, para pengamat Arab di jantung Timur Tengah, masih menuntut Paus untuk untuk meminta maaf secara langsung atas pernyataannya.
Paus Benediktus merupakan Paus kedua sepanjang sejarah yang menginjakkan kaki di rumah ibadah umat Muslim setelah Paus Yohannes Paulus I yang melakukannya tahun 2001 di Damaskus.
Dengan "berdoa" di Masjid Biru, Kamis lalu, Paus bermaksud meredam kemarahan umat Muslim akibat pernyataan yang kontroversial di Regensburg, Jerman, tiga bulan lalu.
Dia menekankan, tidak ingin menjatuhkan siapa pun dan lebih memilih kerja sama daripada konfrontasi. Paus juga mengharapkan negara-negara Islam menjamin hak dan perlindungan bagi umat Kristen minoritas, termasuk sekitar 120.000 umat Kristen di Turki.
Kemarin, Paus Benediktus mengakhiri kunjungan selama empat hari di Turki. Sebelumnya, dia memimpin Misa untuk komunitas kecil Katholik Roma di Turki di Gereja Katedral Istanbul yang berusia ratusan tahun. Bartholomew I juga hadir dalam Misa itu. Di halaman gereja, Paus melepaskan beberapa ekor merpati di dekat patung Paus Benediktus XV, paus di era Perang Dunia I. Paus Benediktus meninggalkan Turki pada tengah hari.
Setibanya di Roma, Paus dijemput oleh Perdana Menteri Italia Romano Prodi, setelah turun dari Turkish Airlines, pesawat Turki. (AP/afp/reuters/fro)
Thursday, October 4, 2007
> Paus Berdoa di Masjid Biru
Diposting Oleh:
RISTANTO
Pada
2:40 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment